PengertianBuah. Dalam bahasa sehari-hari, "buah" cenderung diartikan sebagai bagian dari tumbuhan yang memiliki daging buah, bisa dimakan, rasanya manis atau asam. Beberapa contoh jenis buah, antara lain jeruk, apel, mangga, pisang, jambu, lemon, stroberi, dan lain-lain. Namun, dalam ilmu botani, kata "buah" tidak hanya digunakan untuk
Spinabifida adalah defek pada penutupan kolumna vertebralis dengan aatau tanpa tingkatan protusi jaringan melalui celah tulang (Donna L, Wong,2003). Spina bifida (sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra) yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh.
Daerahdiferensiasi, daerah yang sel-selnya mengalami perubahan fungsi menjadi jaringan yang lebih kompleks. Seperti misalnya: epidermis, korteks, xylem, floem, dan sklerenkim, 2. PERTUMBUHAN SEKUNDER. Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium (meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk
LANJUTANLatihan Ulangan Semester 1 (SOAL URAIAN) Soal diambil dari Buku karya Sri Pujiyanto dan Rejeki Siti Ferniah. Kurikulum 2013 loh. Judul bukunya "Menjelajah Dunia Biologi". Nah jadi karena kebesaran hatiku (eakkk sok amat) aku bakal bagikan hasil tugasku nih. Terima kasihlah pada kakakmu ini, wkwkwk *becanda.
darisuatu jaringan saraf yang berasal dari kedua organ sistim saraf pusat berupa 12 pasang nervus cranialis dan 31 pasang nervus spinalis beserta cabang-cabangnya. Sistim saraf pada manusia mulai terbentuk pada fetus sekitar usia 3 minggu, dan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan hingga masa kelahiran dan perinatal hingga
ppOV0. Gambar Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan 2017 dari Pertumbuhan embrio adalah proses yang menentukan bentuk dan ukuran organisme. Jaringan lanjutan pertumbuhan embrio adalah jaringan yang berkembang dari embrio yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupan organisme. Seiring organisme tumbuh dan berkembang, jaringan lanjutan pertumbuhan embrio berperan dalam membentuk dan menjaga tubuh organisme. Apa Itu Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio?Jenis-Jenis Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio1. Jaringan Epitel2. Jaringan Parenkim3. Jaringan Saraf4. Jaringan OtotKesimpulan Jenis-Jenis Jaringan Lanjutan Pertumbuhan Embrio Ada beberapa jenis jaringan lanjutan pertumbuhan embrio, termasuk 1. Jaringan Epitel Jaringan epitel adalah lapisan sel yang menutupi permukaan tubuh dan berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya. Jaringan epitel juga bertanggung jawab untuk mengatur pertukaran zat-zat antara dalam dan luar tubuh. 2. Jaringan Parenkim Jaringan parenkim berfungsi untuk melakukan pekerjaan seperti menyimpan nutrisi, menyimpan air, dan menghasilkan enzim. Jaringan parenkim juga mampu menyebarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. 3. Jaringan Saraf Jaringan saraf terdiri dari sel-sel yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan segala aktivitas tubuh. Jaringan saraf juga membantu mengatur proses metabolik dan memungkinkan organisme untuk merasakan rangsangan luar. 4. Jaringan Otot Jaringan otot adalah jaringan yang memungkinkan organisme untuk melakukan gerakan. Jaringan otot juga menyimpan energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesimpulan Jaringan lanjutan pertumbuhan embrio adalah jaringan yang berkembang dari embrio dan berfungsi untuk mempertahankan kehidupan organisme. Jaringan lanjutan pertumbuhan embrio termasuk jaringan epitel, jaringan parenkim, jaringan saraf, dan jaringan otot.
JawabanJawaban1. Jaringan Hewan Kumpulan sel penyusun tubuh hewan yang mempunyai bentuk dan fungsi sama2. Jaringan Embrional Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel Dewasa Jaringan Embryonal yang telah mengalamai pembelahan dan Defrensiasi serta specialisasi sehingga membentuk jaringan yang bervariasi misalnya epithel , Otot, Syaraf dan Penyokong3. Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi Hewan diploblastik Contoh Coelenterata Hewan triploblastik Contoh cacing tanah, siput, Arthropoda, dan yaitu1. ektoderm lapisan luar2. mesoderm lapisan tengah3. entoderm / endoderm lapisan dalam.4. Jaringan Epitel Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau permukaan saluran tubuh jaringan epitelBerdasarkan fungsi1. Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat Epitel kelenjar, untuk Kelenjar Kelenjar endokrin3. Epitel penyerap, untuk Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari bentuk dan susunan1. Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel-sel berbentuk Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk Epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk Jaringan Otot Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu 1. Otot polos2. Otot Lurik / Otot Rangka3. Otot JantungOtot polos Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh lurik Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada jantungMempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otak tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat becabang-cabang, intinya satu terletak di Jaringan Saraf Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi segala aktifitas tubuh. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat diotak, sum-sum tulang belakan, dan di urat saraf.
Kultur dan transfer blastosis embrio adalah prosedur pematangan dan pemindahan calon janin embrio ke dalam rahim. Prosedur ini merupakan salah satu tahap dalam rangkaian in vitro fertilization IVF atau bayi tabung. Bayi tabung merupakan program kehamilan bagi pasangan suami istri yang sulit mendapatkan momongan akibat gangguan sistem reproduksi. Bayi tabung termasuk prosedur yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahapan, salah satunya adalah kultur dan transfer blastosis embrio. Kultur dan transfer blastosis embrio merupakan tahap akhir dari rangkaian prosedur bayi tabung. Pada tahap ini, embrio yang terbentuk akan melalui proses pematangan di laboratorium hingga mencapai tahap kultur blastosis, yaitu perkembangan embrio 5–6 hari setelah pembuahan. Setelah melalui tahap kultur blastosis, embrio dengan kualitas terbaik akan dimasukkan kembali ke dalam rahim agar dapat berkembang menjadi janin. Tahapan ini dinamakan dengan transfer blastosis embrio. Tujuan dan Indikasi Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Sebagai bagian dari prosedur bayi tabung, kultur dan transfer blastosis embrio bisa menjadi penanganan utama untuk kemandulan infertilitas pada wanita. Infertilitas bisa membuat wanita tidak kunjung hamil walaupun sudah rutin berhubungan intim tanpa kontrasepsi selama 1 tahun atau lebih. Kemandulan pada wanita dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti Kerusakan atau sumbatan saluran indung telur tuba falopi Endometriosis Gangguan pematangan sel telur ovulasi Riwayat operasi steril Miom Pernah atau sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi Selain pada wanita, infertilitas juga bisa terjadi pada pria. Kemandulan pada pria bisa disebabkan oleh gangguan jumlah dan kualitas sperma atau masalah pada organ reproduksi, misalnya testis atau saluran testis. Prosedur bayi tabung juga bisa dilakukan pada pasangan yang memiliki riwayat penyakit genetik. Hal ini guna mengurangi risiko bayi dari pasangan tersebut untuk mengalami penyakit genetik atau turunan. Peringatan dan Kontraindikasi Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Kultur dan transfer blastosis embrio merupakan salah satu tahapan bayi tabung. Tidak ada larangan khusus kepada wanita yang hendak menjalani prosedur ini. Namun, dokter tidak menyarankan prosedur bayi tabung pada wanita yang menderita penyakit, seperti sindrom Marfan, gagal jantung stadium akhir, sindrom Eisenmenger, hipertensi pulmonal, atau koarktasio aorta. Sebelum Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Sebelum menjalani transfer blastosis embrio, dokter akan menjelaskan secara detail mengenai prosedur yang akan dilakukan dan risiko yang mungkin dialami pasien. Setelah pasien paham dan setuju untuk menjalani prosedur ini, dokter akan bertanya terkait riwayat kesehatan dan kesuburan, disertai dengan pemeriksaan fisik pada pasien dan pasangannya. Selanjutnya, dokter akan akan melakukan pemeriksaan lanjutan, meliputi Tes hormon, untuk menilai kadar hormon yang berperan dalam menentukan kuantitas dan kualitas sel telur, seperti follicle-stimulating hormone FSH, hormon estrogen, dan hormon anti-Müllerian AMH Pemeriksaan rongga rahim, untuk menilai kondisi rahim dengan menyuntikkan cairan khusus ke rahim atau memasukkan alat endoskopi melalui vagina menuju rahim Pemeriksaan sperma, untuk mengetahui kualitas dan kuantitas sperma Tes infeksi menular seksual, untuk memeriksa apakah ada kemungkinan pasien dan pasangannya menderita infeksi menular seksual, misalnya HIV Selain beberapa pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan transfer embrio tiruan. Prosedur ini dilakukan untuk menentukan kedalaman rongga rahim dan teknik yang akan digunakan untuk menempatkan embrio ke dalam rahim. Setelah dokter memastikan kondisi kesehatan dan sel telur pasien, dokter akan memulai tahapan prosedur bayi tabung. Sebelum memasuki tahap kultur dan transfer blastosis embrio, pasien akan melalui beberapa tahapan bayi tabung meliputi Stimulasi atau induksi ovulasi Pada tahap ini, dokter akan memberikan beberapa jenis obat, misalnya obat untuk meningkatkan produksi sel telur dan obat untuk membantu proses pematangan sel telur. Secara umum, proses induksi ovulasi membutuhkan waktu sekitar 1–2 minggu sebelum akhirnya sel telur siap untuk diambil. Untuk menentukan kapan sel telur dapat dikumpulkan, pasien juga akan menjalani USG transvaginal. Tes darah juga akan dilakukan untuk memeriksa pengaruh obat terhadap peningkatan jumlah sel telur. Pengambilan sel telur atau aspirasi folikular Untuk mengeluarkan sel telur, dokter akan melakukan operasi. Operasi dilakukan dengan cara memasukkan jarum melalui vagina, kemudian diarahkan ke ovarium dan masuk ke dalam folikel yang terdapat sel telur di dalamnya. Selanjutnya, sel telur diambil menggunakan jarum yang dihubungkan dengan alat pengisap khusus. Pembuahan fertilisasi Pembuahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu inseminasi konvensional atau intracytoplasmic sperm injection ICSI. Inseminasi konvensional dilakukan dengan menyatukan sperma dan sel telur di dalam cawan khusus. Berbeda dengan inseminasi konvensional, inseminasi buatan dilakukan dengan cara menempatkan sperma langsung ke dalam rahim saat wanita sedang ovulasi. Inseminasi buatan bukanlah merupakan program bayi tabung. Jika teknik inseminasi konvensional gagal memproduksi embrio, dokter akan menggunakan metode ICSI. ICSI dilakukan dengan menyuntikkan sperma sehat ke dalam sel telur yang telah matang secara langsung. Prosedur Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Setelah melalui tahap fertilisasi, embrio akan memasuki tahap kultur blastosis. Pada tahap ini, sel telur akan disimpan di tempat khusus di laboratorium. Dokter akan melakukan pemantauan rutin untuk memastikan bahwa sel telur dapat berkembang secara normal. Jika dokter memastikan embrio sudah matang, tahap berikutnya yang harus dijalani pasien adalah transfer blastosis embrio. Dokter akan melakukan transfer blastosis embrio dalam beberapa tahapan berikut ini Meminta pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi tungkai terbuka dan kaki disangga Memberikan obat penenang untuk membantu pasien tetap rileks selama prosedur transfer embrio dilakukan Memasukkan kateter melalui vagina, kemudian diarahkan menuju serviks leher rahim dan masuk ke dalam rahim Menghubungkan kateter dengan jarum berisi satu atau lebih embrio yang telah diberi cairan khusus agar embrio tetap terlindungi Menyuntikkan embrio secara perlahan melalui jarum dan kateter ke dalam rahim Menarik kateter dari vagina setelah proses transfer blastosis embrio selesai Setelah Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Setelah menjalani transfer blastosis embrio, pasien akan diminta untuk beristirahat di ruang pemulihan. Jika dokter sudah memastikan kondisi pasien stabil, pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama dan kembali beraktivitas normal. Meski sudah dapat beraktivitas seperti biasa, pasien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat. Selain itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pasien agar pertumbuhan embrio tetap terjaga dan mencegah risiko terjadinya keguguran, antara lain Beristirahat dan tidur yang cukup Berjalan santai secara rutin, untuk meningkatkan aliran darah ke dalam rahim Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang Tidak merokok dan menjauhi paparan asap rokok Tidak mengonsumsi minuman beralkohol Minum obat atau menggunakan suntikan hormon progesteron selama 8−10 minggu setelah transfer blastosis embrio Minum suplemen asam folat secara rutin sesuai saran dokter, untuk mengurangi risiko bayi terlahir cacat Mengelola stres dengan baik Memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk memantau perkembangan embrio Sekitar 12–24 hari setelah proses transfer embrio, pasien akan diminta untuk menjalani tes darah guna memastikan apakah pasien positif atau negatif hamil. Jika positif hamil, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani perawatan lanjutan selama hamil. Apabila embrio tidak menempel di dinding rahim dan gagal berkembang, umumnya pasien akan mengalami menstruasi dalam waktu 1 minggu setelah transfer blastosis embrio. Pada kondisi tersebut, dokter akan meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi hormon progesteron. Dokter juga dapat menganjurkan pasien untuk mencoba kembali prosedur bayi tabung. Komplikasi Kultur dan Transfer Blastosis Embrio Kultur dan transfer blastosis embrio merupakan prosedur yang aman untuk dijalani. Efek samping yang muncul umumnya bersifat ringan dan jarang terjadi, antara lain Kram perut Konstipasi atau sembelit Keputihan Payudara terasa nyeri karena kadar hormon estrogen meningkat Meski jarang terjadi, prosedur kultur dan transfer blastosis embrio juga dapat menyebabkan komplikasi berupa Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim Bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah Twin to twin transfusion syndrome Ovarian hyperstimulation syndrome OHSS, yaitu pembengkakan dan nyeri pada ovarium Bayi terlahir cacat Keguguran Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika timbul gejala berikut setelah prosedur kultur dan transfer blastosis embrio Demam Nyeri panggul Perdarahan hebat dari vagina Buang air kecil berdarah
Pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dimulai sejak terbentuknya zygot hingga mencapai dewasa. Proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap embrionik pada saat dalam kandungan dan tahap pasca embrionik setelah dilahirkan. Tahap embrionik Tahap embrionik dimulai dari proses bersatunya sperma dengan telur yang disebut fertilisasi. Fertilisasi menyatukan kumpulan kromosom haploid dari kedua gamet sperma dan sel telur menjadi sebuah sel diploid zygot. Tahap embrio dapat dibag menjadi empat fase yaitu morulasi, blastulasi, gastrulasi, dan organogenesis. 1. Morulasi Zigot mengalami pembelahan secara mitosis dari 1 sel menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel 16 sel dan seterusnya. Pembelahan hanya membagi bagi sitoplasma zygot yang besar menjadi banyak sel yang berukuran lebih kecil dan masing-masing berinti yang disebut blastomer. Blastomer-blastomer hasil pembelahan selanjutnya membentuk pola sel padat yang disebut morula. Proses terbentuknya morula disebut morulasi. 2. Blastulasi Blastulasi adalah proses terbentuknya blastula yang merupakan bentuk perkembangan lanjutan dari morula. Sel sel morula terus menerus membelah dan membentuk rongga blastosel diantara kutub animal dengan kutub vegetal. Rongga tersebut semakin besar dan berisi cairan blastosol. 3. Gastrulasi Gastrulasi merupakan proses yang dinamis dimana sel-sel disekitar permukaan blastula berpindah ke lokasi yang lebih dalam sehingga terbentuk tiga lapisan germinal lapisan embrionik, yaitu ektoderm lapisan luar, mesoderm lapisan tengah, dan endoderm lapisan dalam. 4. Organogenesis Organogenesi adalah proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari lapisan embrionik. Lapisan embrionik yang dapat membentuk berbagai jaringan dan organ adalah sebagai berikut Lapisan ektoderm Membentuk epidermis kulit dan derivat-derivatnya termasuk kelenjar keringat, folikel rambut, kuku, epitel mulut dan rektum,kelenjar kulit, kornea dan lensa mata, sistem syaraf, reseptor pada epidermis, email gigi, epitel kelenjar pineal dan pituitari, dan medula adrenal anak ginjal. Lapisan mesoderm Membentuk sistem rangka, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem reproduksi, otot, dermis kulit, lapisan rongga tubuh, notokord, dan korteks adrenal. Lapisan endoderm Membentuk epitel saluran pencernaan kecuali mulut dan rectum, epitel sistem pernapasan, hati, pankreas, tiroid dan paratiroid, timus, kandung kemih, dan uretra. Tahap pasca-embrionik Tahap pasca embrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas hingga dewasa. Tahap ini merupakan proses pematangan hingga menjadi individu sempurna. Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia tertentu. Sementara itu, perkembangan dimulai ketika alat-alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin gamet. A. Tahap pasca-embrionik pada hewan Selama masa pertumbuhan dan perkembangannya, beberapa jenis hewan tertentu mengalami proses metaorfosis dan beberapa jenis hewan lainnya mengalami metagenesis. 1. Metamorfosis Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimuali dari larva menjadi hewan dewasa. Metamorfosis terjadi pada amfibi dan serangga. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis tak sempurna. a. Metamorfosis sempurna Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan muda sangat berbeda dari bentuk hewan dewasa. Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, tawon, dan lebah. Tahapan metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut Telur -> larva -> pupa kepompong -> dewasa imago Metamorfosis sempurna pada lalat Metamorfosis sempurna pada kupu kupu Metamorfosis sempurna pada rayap b. Metamorfosis tak sempurna Pada metamorfosis tak sempurna, serangga yang baru menetas nimfa memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dari bentuk serangga dewasa imago. Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap, sedangkan serangga dewasa memiliki sayap. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tak sempurna adalah kecoa, capung, jangkrik, belalang. Tahapan metamorfosis tak sempurna adalah sebagai berikut Telur -> nimfa -> dewasa imago metamorfosis tidak sempurna pada capung metamorfosis tidak sempurna pada jangkrik 2. Metagenesis Metagenesis adalah proses pergiliran keturunan antara fase seksual dan fase aseksual. Contoh hewan yang mengalami metagenesis adalah ubur-ubur Obelia dan Aurelia. Ubur-ubur memiliki dua bentuk kehidupan yaitu kehidupan saat menempel berbentuk polip dan kehidupan bergerak bebas berbentuk medusa. B. Tahap pasca-embrionik pada manusia Setelah dilahirkan, manusia akan mengalami beberapa tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya, yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua. 1. Masa Kanak-Kanak Pada saat masih bayi organ-organ tubuhnya masih belum dapat berfungsi dengan sempurna, organ pad abayi tersebut masih akan tumbuh dan berkembang seiring dengan bertambahnya usia bayi tersebut. Pada saat mencapai usia kanak-kanak 1-5 tahun, organ-organ tubuhnya pun akan makin matang. Perkembangan organ soerang anak biasanya sudah cukup matang, pada saat usia sekitar 5tahun, kecuali organ reproduksi yang baru akan berfungsi pada usia remaja. 2. Masa Remaja Masa remaja atau pubertas ditandai dengan tercapainya kematangan organ-organ reproduksi. Pada masa pubertas, organ reproduksi telah mampu memproduksi sel-sel kelamin gamet. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Masa pubertas, biasanya dimulai saat seseorang berusia 8-10 tahun dan berakhir kurang lebih di usia 15-16 tahun. Masa ini ditanai dengan perubahan fisik yang terjadi pada tubuh. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. 3. Masa Dewasa Pada masa dewasapertumbuhan tubuh manusia mencapai ukuran maksimal. Pada masa ini pertumbuhan vertikal akan berhenti sehingga tinggi badan tidak akan bertambah. Organ-organ tubuh secara normal akan berfungsi dengan baik termasuk fungsi organ-organ reproduksi sehingga pada masa ini manusia sudah memiliki keturunan. Selama masa dewasa, manusia akan makin matang tidak hanya saja dalam hal fisik, tetapi juga dalam hal psikis sehingga manusia dewasa menjadi lebih arif dan bijaksana. 4. Masa Tua Ketika memasuki masa tua, segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran. Ini terjadi pada usia sekitar 60-65 tahun. Fungsi organ-organ tubuh makin berkurang, wajah dan tangan mulai keriput. Kesehatan mulai menurun akibat berkurangnya fungsi-fungsi organ tubuh, menjadi pelupa, dan membutuhkan lebih banyak waktu istirahat. Referensi Campbell, Neil A., Jane B Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, & Robert B. Jackson. 2012. BIOLOGI edisi kedelapan Jilid 2. Jakarta Penerbit Erlangga. Campbell, Neil A., Jane B Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, & Robert B. Jackson. 2012. BIOLOGI edisi kedelapan Jilid 3. Jakarta Penerbit Erlangga. Campbell, Neil A., Jane B Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, & Robert B. Jackson. 2017. BIOLOGY eleventh edition. New York Pearson Education, Inc. Irnaningtyas. 2018. Biologi SMA kelas XII. Jakarta Penerbit Erlangga. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, & Bambang S. 2012. Biologi SMA kelas XII. Jakarta Penerbit Erlangga. Pujiyanto, Sri & Rejeki Siti Fatimah. 2016. Menjelajah Dunia Biologi keas XII SMA. Solo Tiga Serangkai.
Jelaskan Perkembangan Embrio dalam Rahim Lengkap - Nah sobat bermanfaat, kali ini kita akan membahas tentang perkembangan embrio dari minggu pertama hinggu terakhir. Oke kita langsung saja bahas bagaimana perkembangannya. Perlu kalian tahu pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma yang kemudian membentuk zigot. Pembuahan tersebut terjadi di bagian tuba Fallopi saluran telur dalam alat reproduksi wanita. Zigot yang terbentuk berkembang menjadi embrio. Embrio kemudian menempel pada dinding rahim uterus ibu yang telah menebal karena banyak mengandung pembuluh darah. Di dalam rahim, embrio akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan pertumbuhan prenatal sampai menjadi bayi yang siap untuk dilahirkan. Embrio yang menempel pada rahim uterus terus tumbuh dan berkembang sampai terbentuk dua bagian utama sel dan jaringan. Bagian pertama berupa embrio yang akan menjadi bagian lain akan membentuk ekstraembrio. Membran plasenta ini selanjutnya membentuk amnion dan tali pusat merupakan penghubung antara embrio dengan jaringan induknya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah untuk mengalirkan makanan dan oksigen dari induk ke embrio serta mengalirkan sisa-sisa metabolisme embrio ke peredaran darah induknya. Beginilah perkembangan embrio dari minggu ke minggu Janin berasal dari pertemuan 2 sel orangtuanya, yakni sel sperma dari ayah dan sel telur dari ibu. Pertemuan ini mengawali terbentuknya sel-sel lain yang kompleks dan akhirnya dapat berkembang dan bertumbuh menjadi seorang manusia yang utuh. Berikut adalah perjalanan sel tersebut dalam daftar urutan tahap perkembangan janin Minggu ke 2 Pada umur kehamilan 2 minggu, tahap perkembangan janin yang utama ialah masa ovulasi atau keluarnya sel telur ibu ke dalam kandungan ibu yang dibuahi oleh sel sperma ayah. Pertemuan inilah yang menjadi awal perkembangan janin Anda. Setelah dibuahi, sel telur akan menjadi bakal janin, lalu menempelkan atau mengimplantasikan dirinya ke dinding rahim. Minggu ke 3 Tahap perkembangan janin ada umur 3 minggu yang utama adalah terbentuknya hormon kehamilan dari bakal janin Anda. Bakal janin yang telah aman berada di dinding rahim mulai melepaskan hormon kehamilan yang membuat test pack kehamilan menjadi positif. Minggu ke 4-5 Pada minggu ke-4 kehamilan, Anda akan mengalami terlambat menstruasi yang biasanya menjadi gejala utama kehamilan. Pada minggu ke-5, tahap perkembangan janin yang terjadi ialah akan terbentuk sistem pembuluh darah dan jantung yang mulai berdetak. Minggu ke 6-7 Tahap perkembangan janin yang selanjutnya adalah terbentuknya hidung, mulut dan telinga pada wajah. Saat ini juga akan mulai terbentuk saluran pencernaan dan paru-paru. Terakhir, sel janin Anda akan membentuk tangan dan kaki yang mungil. Saat ini, janin Anda berukuran sebesar sebuah buah blueberry. Minggu ke 8-9 Saat ini, janin Anda sudah mulai dapat bergerak, meski Anda belum dapat merasakan pergerakannya. Sistem saraf sudah mulai terbentuk pada minggu ke-8 diikuti oleh perkembangan saluran pernafasan yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru. Organ pada janin Anda saat ini sudah mulai bekerja. Ukuran janin Anda saat ini ialah sebesar buah anggur. Minggu ke 10-12 Pada minggu ke 10, tahap perkembangan janin yang paling penting sudah selesai. Kulit janin berwarna transparan. Kaki dan tangan janin Anda mulai dapat menekuk dan mulai pula terbentuk kuku. Anggota tubuh janin Anda sudah terbentuk hampir lengkap pada saat ini. Ia kini dapat menendang, bergerak bahkan cegukan. Jemari tangan kini sudah dapat membuka dan menutup, jemari kaki dapat menekuk dan mulut akan bergerak seperti sedang menghisap sesuatu. Kini ia mulai sadar bila Anda menepuk perut Anda, meski pada saat ini Anda belum dapat merasakan gerakannya. Ukuran janin Anda pada minggu ke 12 adalah sebesar buah lemon. Minggu ke 13 Akhir minggu ke 13 menandakan akhir dari trimester awal kehamilan Anda. Kini, janin memiliki sidik jari dan sistem pembuluh darah yang sempurna. Pada 13 minggu awal kehamilan inilah terjadi pembentukan dasar organ-organ penting dalam tubuh, maka sangat penting untuk mengawasi apa saja yang dikonsumsi ibu hamil pada trimester pertama termasuk makanan dan obat-obatan. Minggu ke 14-15 Kini, otak janin sudah dapat mengirimkan impuls untuk organ tubuhnya terutama untuk mengontrol pergerakan muka. Ginjal janin Anda kini mulai dapat bekerja. Bila di USG saat ini, dapat terlihat janin yang sedang mengisap jempolnya. Janin juga dapat merasakan adanya cahaya dari luar perut ibu. Pada usia 15 minggu Anda dapat mengetahui jenis kelamin anak Anda dengan pemeriksaan USG. Perkembangan janin 15 - 16 mingguPerkembangan bayi 4 bulan dalam kandungan ditandai dengan pergerakannya yang semakin aktif walaupun anda masih belum bisa merasakan gerakannya. Ia mungkin mulai suka menghisap jempolnya dan tengkoraknya juga semakin solid. Tulang rusuknya mulai terbentuk namun belum terlalu kelihatan. Di awal tahap perkembangan janin trimester kedua hormon kehamilan mulai bekerja. Kelenjar prostat atau ovari berkembang. Langit-langit mulut bayi hampir sempurna. Perkembangan janin 17 mingguSekitar minggu ketiga dari perkembangan janin trimester kedua, bayi anda sudah memiliki lapisan kulit transparan dan membentuk alis mata dan rambut di kepalanya. Mata dan telinga semakin terbentuk dan tulang serta sumsum sekarang terbentuk. Perkembangan janin 18 mingguPada minggu ke-18 kehamilan anda mungkin bisa merasakan tanda-tanda pertama kehidupan dalam rahim anda. Jika tidak, anda akan segera merasakannya. Pendengaran bayi anda semakin baik sekarang. Ia bisa mendengar suara anda dan lawan bicara anda secara samar-samar. Ototnya bergerak secara refleks dan ginjalnya sudah memproduksi urin yang disimpan dalam kantung amniotic setelah dikeluarkan. Proses perkembangan janin 18 minggu dalam kandungan lainnya yang cukup signifikan adalah terbentuknya lapisan lemak verniks dan rambut yang sangat halus lanugo untuk melindungi kulitnya yang tipis. Minggu ke 19-20 Awal minggu ke-19 ditandai oleh berkembangnya sistem pendengaran, penglihatan, penciuman dan pengecapan janin, sehingga ini adalah waktunya bila Anda ingin mengobrol atau memperdengarkan music pada janin Anda. Saat ini juga janin mulai dapat menelan dan mulai membuat meconium, yang merupakan feses atau kotoran pertama janin Anda yang akan dikeluarkan saat ia lahir. Minggu ke 21-25 Tahap perkembangan janin kali ini dapat Anda rasakan karena gerakan janin semakin kuat dan kini mulai mempunyai karakteristiknya sendiri. Periode ini juga ditandai dengan berkembangnya janin menjadi semakin mirip seorang bayi dengan ukuran yang lebih kecil. Akan mulai terbentuk alis, bibir, mata dan rambut yang lebih jelas. Kulit janin yang tadinya transparan kini menjadi semakin berwarna dan mulai ditimbuni lemak. Minggu ke 26-27 Tahap perkembangan janin selanjutnya ialah janin Anda mulai melakukan gerakan bernafas, yaitu memasukkan dan mengeluarkan cairan amnion melalui hidungnya. Akhir minggu ke 27 juga menandakan berakhirnya trimester ke-2 kehamilan. Janin Anda kini tidur dengan pola yang teratur. Minggu ke 28-31 Memasuki trimester ke-3, penglihatan janin Anda sudah semakin baik dan paru-paru sudah semakin terlatih. Otak janin sedang sangat bertumbuh hingga kepala janin akan membesar dengan cepat. Penimbunan lemak di lengan dan kaki janin akan sangat banyak sehingga kini janin Anda berukuran sebesar kelapa. Minggu 32- 35 Menginjak minggu 32, berat badan ibu akan bertambah setengah kilo perminggunya, dimana setengahnya merupakan penambahan berat badan janin yang semakin siap untuk dilahirkan. saat ini sistem saraf dan paru janin berfungsi semakin baik, sehingga bayi yang dilahirkan di minggu ini biasanya dapat bertahan di dunia luar bila tidak terdapat komplikasi lain. Minggu 36-lahir Tahap perkembangan janin berikutnya adalah pematangan lebih lanjut pada fungsi otak dan paru yang dibutuhkan janin untuk bertahan di luar kandungan ketika dilahirkan. Selain itu, perkembangan janin juga difokuskan dalam penimbunan lemak yang semakin banyak agar bayi dapat bertahan dari hawa dingin ketika dilahirkan. Dan pada usia 37 minggu ke atas, bayi sudah siap untuk dilahirkan dan bertemu dengan kedua orangtuanya. Demikian Informasi yang saya bagikan dengan judul Perkembangan Embrio Dalam Rahim. Semoga informasi yang bermanfaat ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih untuk Anda. Silahkan share informasi yang bermanfaat ini.
jelaskan jaringan yang termasuk lanjutan dari pertumbuhan embrio